Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Putra Bung Tomo Prihatin, Rakyat Belum Sepenuhnya Dapatkan Kedaulatannya

Putra Bung Tomo Prihatin, Rakyat Belum Sepenuhnya Dapatkan Kedaulatannya

Salah juga jika ada yang bilang bahwa sudah ada demokrasi Pancasila di negeri ini ... yang ada hanya demokrasi prosedural dan seremonial dalam pilpres, pilkada, pemilu. Tidak terbukti bahwa rakyat sudah berdaulat untuk ikut mengawasi, ikut membuat aturan dalam sistem kenegaraan di bidang hukum, sosial, pemilu, ekonomi, pangan, atau di bidang eksekutif, yudikatif, legislatif, dan sebagainya.

Semua yang mengatur hanya elit kecil kekuasaan di pusat maupun daerah, belum lagi para politisi, parpol, dan pemodal raksasa yang liberal, radikal, intoleran, anarkis, dan rakus. Alhasil banyak aturan  yang justru menyengsarakan rakyat banyak (nggak perlu contohnya, udah banyak banget 'kan). Akibatnya praktek jual-beli hukum dan jabatan yang mengakibatkan penindasan, kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial ekonomi (yang justru tidak tertolong dengan seremonial  pembangunan fisik saja). Jadi rakyat belum mendapatkan kedaulatannya ....

Nah, apa yang pernah diperjuangkan mahasiswa (termasuk Universitas Indonesia) di tahun 1966 dan 1998, ternyata yang menikmati hasilnya hanya elit kecil yang dekat dengan kekuasaan. Itu yang dirasakan oleh para mahasiswa sekarang ini .... Bambang Sulistomo 06/05/2022

Posting Komentar untuk "Putra Bung Tomo Prihatin, Rakyat Belum Sepenuhnya Dapatkan Kedaulatannya"