Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jokowi Minta Maaf pada Rakyat, Tapi Jangan Diulangi Terus Kesalahan


Presiden Joko Widodo menyampaikan permohonan maaf sebanyak empat kali dalam penyampaian kinerja kementerian/lembaga pada Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Jumat (16/8/2024).

Minta maaf sih, boleh -boleh saja, tapi habis minta maaf, melakukan kesalahan lagi apa nggak? Saya lihat Joko Widodo ini melakukan kesalahan lagi, pada saat dia bicara bahwa kita merasa bukan negara yang merdeka, kita masih sebagai negara jajahan.

Diukur dari gedung -gedung lama, bekas para penjajah. Saya bilang, ini kok logikannya dibalik ya, pada gedung -gedung lama itu kita rebut, ya. Gedung -gedung bersejarah peninggalan kolonialisme itu, itu sudah kita rebut dan kita sudah mau menunjukan bahwa kita berhasil mengusir mereka. Buktinya gedungnya masih ada, karena kita berhasil mengusir mereka.

Kemudian dari judi online itu, kita ingin bahwa orang -orang jadi korban judi online itu diberikan santunan. Ini logika dari mana? Padahal mereka menikmati judi online itu dengan kesadaran. Kesadaran untuk ingin cepat kaya. Nah kalau ini mereka gagal, kenapa harus santuni?

Saya senang beliau minta maaf tapi jangan diulangi terus dong kesalahan-kesalahan. Belum lagi kita bicara bahwa katanya masyarakat miskin jadi berkurang. BPS saja ngomong kok bahwa masyarakat kelas menangah itu jadi miskin.

Jadi miskin karena berbagai macam kendala. Masyarakat kelas menangah kan tadi hidupnya cukup baik. Sekarang udah turun, pendapatan, Nah ini jadi kendala. Jadi saya tidak tahu mudah-mudahan Pak Joko Widodo tidak diberikan masukan yang salah tentang itu.

Tentang warisan kolonialisme, saya harap itu bukan memberi informasi yang salah dari Pak Joko Widodo. Dan itu malah jadi semacam jebakan buat Pak Joko Widodo. (#uta45jakarta)

Bambang Sulistomo, Ketua YPT 17 Agustus 1945 Jakarta   

Posting Komentar untuk "Jokowi Minta Maaf pada Rakyat, Tapi Jangan Diulangi Terus Kesalahan"